Langsung ke konten utama

Membuka Aib Sendiri





Ketika sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang sahabat di suatu sore di kantor yang sudah dalam keadaan sepi. Seorang sahabat yang sudah lama tak kelihatan batang hidungnya datang menghampiri..
 " Assalamulaikum " dengan segera salamnya pun bersambut dengan jabatan tangan yang erat dari aku dan sahabat lain yang sedang berada disitu, "walaikumsalam".

Sahabat yang lama tak bersilaturahmi tersebut membuka pembicaraan dengan kabar bahwa dia baru sembuh dari sakit.
" sakit apa 
lu bro?" tanya seorang diantara kami...
" sakit maag' sekarang ini ga bisa jauh-jauh dari obat maag...
"oh kalau sakit maag itu gampang obat nya" salah seorang sahabat yang sedang duduk di pinggiran meja berujar,
"apaan bang" sahabat yang baru datang bertanya dengan mimik muka serius dengan nada yang menunjukkan ketertarikan yang besar.
"pagi-pagi pas bangun tidur sebelum makan atau minum apapun, pokoknya sebelum ada yang masuk ke dalam perut, siapkan perasan air jeruk nipis 3 buah terus  diminum, rutin saja selama satu minggu 3 kali Insya Allah sembuh.

"ahh bukannya jeruk itu asem, sedangkan penyakit maag kan ga bisa makan yang asem-asem...
iya juga sahut sahabat yang lain,
"memang kedengarannya agak aneh sakit maag kok minum yang asem ntar malah tambah parah, tapi emang itu obatnya" jawab sahabatku tersebut,
"kalo ga percaya coba tanya aja sama si anu, dia dah buktiin kalau obat itu manjur". pungkas nya dengan memberikan sedikit pembuktian atau dengan kata lain testimoni.

"Selain itu ada juga obat maag yang lain" sahabatku yang lain menambahkan.
"apa itu bang" tanya sahabatku yang menderita sakit tersebut,
"minum air parutan kunyit ditambah dengan sekepal nasi yang dibakar, rutin setiap 3-4  hari sekali, walaupun udah  parah mudah-mudahan sembuh",
" dah banyak juga contohnya yang sudah coba ini resep obat dan terbukti manjur,  coba- coba aja dulu saah satu dari 2 resep ini mudah-mudahan sembuh penyakit nya", sahabat ku memungkasi penuturannya tentang resep nya.


kemudian salah satu sahabat yang memberikan resep obat maag tersebut berkata.. "ah kamu ini sepertinya makan - minum nya biasa saja kok bisa sakit maag.. kita aja yang makan minum sembarangan aja kayak beberapa jenis minuman keras, dengan perasaan bangga.
disertai nada yang agak tinggi seorang sahabat yang lain berkata.. " bang .. Allah sudah menutupi aib kita tapi kita malah dengan bangga membeberkan sendiri, itu kan aneh.. apa mau Allah beberkan semua aib kita yang telah Allah tutupi?


Aku pun tercengang dengan perkataan sahabat tersebut.. iya  tercengang dengan perkataan tersebut, karena selama ini betapa seringnya aku berbicara dengan nada bangga tentang aib diri sendiri, astagfirullahbetapa selama ini aku telah salah dengan perilaku yang sangat memalukan terebut, seharusnya aku bersyukur karena Allah telah menutupi aib ku.


perilaku-perilaku jahiliyah yang dulu sangat akrab dan sangat sering aku lakukan tanpa berfikir bahwa itu adalah perbuatan yang sangat memalukan dan sia-sia belaka, semoga kedepannya aku, kamu dan kita akan selalu berfikir mendalam sebelum berbicara dengan siapapun, apalagi membicarakan aib kita sendiri, karena Ajaran Islam melarang keras aib seseorang diceritakan, dan tidak boleh sekali-kali menyebarkan tentang apa atau bagaimana kondisi yang tidak baik tentang seseorang, bahkan islam mengajarkan untuk menutupinya. Allah berfirman dalam Surat Al Hujarat ayat 12 yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Wahai orang yang beriman dengan lisannya, tetapi tidak beriman dengan hatinya. Janganlah kamu mengumpat kaum muslimin dan janganlah mengintip aib mereka, maka barang siapa yang mengintip aib saudaranya, niscaya Allah akan mengintip aibnya dan siapa yang diintip Allah akan aibnya, maka Allah akan membuka aibnya meskipun dirahasiakan di lubang kendaraannya." (HR. at-Tirmidzi)

Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga melarang seseorang untuk membuka aib dirinya sendiri kepada orang lain, sebagaimana sabdanya: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu –padahal Allah telah menutupnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya." (HR. Bukhori Muslim)

Sebaliknya, Rasulullah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang menutup aib saudara-saudara mereka, dengan menutup aib mereka di dunia dan akhirat, seperti dalam hadits shahih: "Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim)

Adapun aib yang ada pada seseorang bisa dibagi menjadi dua kategori:

Pertama, aib yang sifatnya khalqiyah, yaitu aib yang sifatnya qodrati dan bukan merupakan perbuatan maksiat. Seperti cacat di salah satu organ tubuh atau penyakit yang membuatnya malu jika diketahui oleh orang lain.

Aib seperti ini adalah aurat yang harus dijaga, tidak boleh disebarkan atau dibicarakan, baik secara terang-terangan atau dengan gunjingan, karena perbuatan tersebut adalah dosa besar menurut mayoritas ulama, karena aib yang sifatnya penciptaan Allah yang manusia tidak memiliki kuasa menolaknya, maka menyebarkannya berarti menghina dan itu berarti menghina Penciptanya. (Imam al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin).

Kedua, aib berupa perbuatan maksiat, baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi juga terbagi menjadi dua:

Pertama: Perbuatan maksiat yang hanya merusak hubungannya secara pribadi dengan Allah seperti minum khamr, berzina dll. Jika seorang muslim mendapati saudaranya melakukan perbuatan seperti ini hendaklah ia tidak menyebarluaskan hal tersebut, namun dia tetap memiliki kewajiban untuk melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar. Imam Syafi’i berkata, “Siapa yang menasehati saudaranya dengan tetap menjaga kerahasiaannya berarti dia benar-benar menasehatinya dan memperbaikinya. Sedang yang menasehati tanpa menjaga kerahasiaannya, berarti telah mengekspos aibnya dan mengkhianatinya." (Syarh Shahih Muslim, Imam an Nawawi).

Kedua: Perbuatan maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi tapi merugikan orang lain seperti mencuri, korupsi dan lain sebagainya. Maka perbuatan seperti ini diperbolehkan untuk diselidiki dan diungkap, karena hal ini sangat berbahaya jika dibiarkan, karena akan lebih banyak lagi merugikan orang lain.

Sebuah kisah masyhur yang ditulis oleh Imam Ibnu Qudamah dalam kitab "Tawwabin" dapat dijadikan pelajaran bagi kita untuk menutup aib diri sendiri dan aib orang lain serta mengakuinya dihadapan Allah dengan bertaubat atas dosa tersebut.


Menggala, 4 Februari 2015 M ---- 15 rabiul akhir 1436 H

Wasalamualaikum Warah Matullahi Wabarakatuh




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Al Qur'an yang diawali dengan huruf hijaiyah saja

Alhamdullilah.. akhirnya selesai juga tulisan ini saya   buat, puji syukur kepada Allah Azza Wa Jalla atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tulisan ini bisa terselesaikan, Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan ke junjungan kita Rasullullah Muhammad Shollu Alla Nabiiy. Ada beberapa surat dalam Al – Qur’an yang dimulai dengan penyebutan huruf huruf hijaiyah saja, yang pertama kita temui adalah ayat pertama dari surat ke dua yakni Alif laam miim surat Al Baqarah. Dibawah ini saya coba share beberapa surat tersebut, jumlah keseluruhan surat yang dimulai dengan huruf hijaiyah berjumlah 29 surat, dari 29 surat tersebut 19 surat yang dimulai dengan huruf hijaiyah saja sedangkan 10 surat lainnya dimulai dengan huruf hijaiyah dilanjutkan dengan bacaan selanjutnya seperti surat-surat lainnya. dan ada 1 surat yang 2 ayat pertama dimulai dengan huruf hijaiyah yakni surat    Asy Syuura 1, haa miim 2, 'Ain Siin Qaaf. 1.    Al Baqarah الٓمٓ Alif laam miim. 2.   

Nasihat Shalat

Demi Allah, masalah kita tidak akan selesai dan kekhawatiran kita tidak akan lepas dan situasi kita tidak akan berubah, kecuali jika kita tekun dalam ibadah kita untuk apa hidup ini? demi Allah kondisi seseorang tidak akan berada pada jalan yang benar kecuali dia menjaga shalat demi Allah kau tidak akan merasa lebih dekat pada Allah dengan amalan yang lebih dicintai-Nya daripada Shalat. Rasulullah s.a.w bersabda... " lakukan amal kebaikan sebanyak yang kalian bisa karena amal yang paling baik dalah shalat." Demi Allah tidak ada puasa,berhaji,sedekah, atau amalan baik apapun yang akan bermanfaat bagimu kecuali shalatmu benar. hal pertama yang akan ditanyakan pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. jika shalatnya benar dan baik, Allah akan lanjut melihat buku catatan amalnya, tapi jika tidak benar..... " dan Kami akan memandang amalan yang mereka lakukan dan membuatnya seperti debu-debu yang beterbangan." ketika Allah s.w.t mewa

Obat Herbal Ala Sufi

1. Siapkan akar pohon fakir 2. Siapkan akar pohon tawadhu' 3. Campurkan biji taubat 4. Letakkan dalam pipisan ridha 5. Lumatkan dalam gilasan qanaah 6. Letakkan dalam ketel takwa 7. Tuangkan padanya air malu 8. Rebuslah hingga mendidih dengan api mahabbah 9. Tuangkan dalam gelas syukur 10. Dinginkan dengan kipas harapan 11. Minumlah dengan sendok pujian